Bangkok – Naphat Warasin, juga dikenal sebagai Tokyogurl, adalah atlet E-Sport Thailand yang didiskualifikasi dari SEA Games 2025 karena menipu. Kejadian ini membuat Thailand malu.
Tokyogurl dikeluarkan dari pertandingan Arena of Valor pada hari Selasa (16 Desember 2025). Dengan demikian, ia melanggar peraturan 9.4.3 tentang penggunaan perangkat keras.
Pada hari Senin (15/12), Tokyogurl tampaknya menggunakan perangkat keras yang dimodifikasi secara ilegal oleh pihak ketiga saat bermain melawan Vietnam. Thailand sedianya kalah 0-3 dalam laga itu.
Departemen teknis SEA Games akhirnya menyimpulkan bahwa Tokyogurl bersalah. Ia langsung dikenakan sanksi terberat, didiskualifikasi.
Federasi E-Sport Thailand langsung mengikuti keputusan itu. Thailand memilih untuk mundur dari kejuaraan dalam pertandingan semifinal SEA Games 2025 melawan Laos.
Saat Thailand sedianya tengah pertandingan, bahkan sedang memimpin 1-0, keputusan dibuat. Hal ini menyebabkan Thailand kalah, dan Laos menang dan masuk ke final.
Sebagaimana dilaporkan oleh media Vietnam Thanh Nien, dia berkata, “Sebagai Presiden Asosiasi Esports Thailand dan Presiden Federasi Esports Asia, saya ingin mengumumkan bahwa Thailand akan menarik tim wanita dari SEA Games 33, di mana Thailand adalah tuan rumah.”
Kami menghormati setiap aturan, persahabatan, dan hasrat olahraga. Sebagai negara tuan rumah, kami tidak dapat membiarkan persaingan berlanjut dalam keadaan ini, meskipun apa yang terjadi adalah masalah serius dan di luar kendali.
Menurut laporan lain, Tokyogurl juga dikabarkan memanipulasi data selama proses seleksi. Ada rumor bahwa ia menggunakan seseorang dan mengontrol dirinya sendiri.
Gestur Tokyogurl selama SEA Games 2025 juga menjadi subjek kritik. Banyak penggemar marah karena dia mengacungkan jari tengahnya ke kamera.
Laos akhirnya mencapai final, di mana mereka melawan Vietnam. Laos akhirnya kalah dan hanya memenangkan medali perak, sementara Vietnam memenangkan emas di SEA Games 2025 dari Arena of Valor putri.